Pernah nggak kamu nggak tahan pingin pipis saat kamu tertawa?
Atau pernah nggak saat kamu masih kecil, kamu ngompol di kasurmu?
Hampir semua orang pernah mengalami hal-hal itu.
Well, bahasan kita ini memang agak sedikit jorok ._.
Tetapi mungkin post ini akan menyadarkan sedikit tentang mitos-mitos yang bertebaran mengenai masalah tadi :)
Kamu pernah anyang-anyangan atau mengompol?
Kalau pernah anyang-anyangan, maka kamu pasti merasa ingin ke kamar mandi terus padahal kamu sudah berbanyak-banyak kali ke kamar mandi
Orang tuamu pasti bilang ke kamu jangan nahan pipis, nanti bisa anyang-anyangan
Nah, apa itu anyang-anyangan?
Kalau pernah ngompol, pasti dulu kasurmu sering dijemur biar baunya hilang ya? :P
Sebelum tidur orang tuamu pasti menyuruhmu untuk pipis biar nggak ngompol hehehe kamu ketauan *eh
Anyang-anyangan atau mengompol bahasa kerennya adalah inkontinensia yang berarti ketidakmampuan menahan air kencing yang disebabkan karena adanya gangguan pada sistem kandung kemih dan uretra.
Kebalikan dari inkontinensia adalah kontinensia.
Bagi kamu yang sekarang duduk di kelas XI IPA bisa menanyakan hal ini pada guru biologi masing-masing, karena seingat saya kelas XI IPA ada bab tentang sistem regulasi :D
Gangguan yang menyebabkan inkontinensia terjadi pada sistem kandung kemih yang otot-ototnya mengalami pelemahan. Selain adanya pelemahan, masih ada faktor-faktor yang menyebabkan inkontinensia, yaitu:
1. Gangguan saraf akibat penuaan atau stroke
2. Infeksi saluran kemih atau alat genital akibat hubungan seksual
3. Depresi parah
4. Mengkonsumsi obat-obatan seperti obat tidur, obat antihipertensi dan obat antidepresi
5. Pengeluaran urin yang berlebihan karena terlalu banyak minum atau menderita diabetes
6. Gangguan dalam berjalan, sehingga urin keluar sebelum sampai kamar mandi
7. Pernah mengalami sembelit parah, hal ini juga menjadi faktor penyebab karena sebagian saraf yang mengatur kerja anus juga mengatur kandung kemih
Inkontinensia memang lebih sering diderita oleh para lansia (lanjut usia). Tetapi tidak menutup kemungkinan, anak-anak serta para remaja dapat menderita inkontinensia.
Ada beberapa jenis inkontinensia, berikut merupakan jenis dari inkontinensia:
1. Inkontinensia stress
Kamu tiba-tiba mengeluarkan urin saat tertawa, batuk, bersin atau mengangkat beban yang berat. Ini bisa terjadi karena adanya peningkatan tekanan didalam perut atau kelemahan otot panggul yang menyokong uretra dan bladder. Inkontinensia stress lebih sering diderita oleh para wanita karena kehamilan berkali-kali. Tetapi inkontinensia stress juga bisa menyerang seseorang yang merupakan perokok atau yang menderita obesitas (kegemukan). Untuk menangani inkontinensia stress harus dilakukan latihan kegel yang dapat menguatkan otot-otot dasar panggul.
2. Inkontinensia desakan atau urgency
Suatu keadaan dimana kamu ingin buang air kecil secara mendadak lalu kamu dengan segera ke kamar mandi. Kejadian ini diibaratkan seperti kandung kemih pada bayi yang akan berkontraksi dan mengosongkan isinya sesuka hati meskipun penderita belum ingin mengeluarkannya. Hal ini disebabkan oleh aktivitas otot detrusor yang belebihan atau kontraksi kandung kemih yang tidak dapat dikontrol. Penderita inkontinensia urgency bisa menderita saat tidur, setelah minum sedikit air atau ketika menyentuh air (seperti mencuci piring). Inkontinensia urgency juga dikenal dengan istilah kandung kemih yang terlalu aktif.
3. Inkontinensia Aliran yang Berlebihan (Overflow)
Suatu keadaan dimana seseorang sering meneteskan air seni secara tidak sengaja karena ketika buang air kecil sebelumnya tidak bisa benar-benar mengosongkan kandung kemih. Inkontinensia overflow disebabkan karena adanya batu di saluran kemih, pembesaran prostat, kerusakan saraf karena diabetes atau obat-obatan, kebiasaan menahan buang air kecil selama bertahun-tahun.
Nah udah cerah kan sekarang ? :)
Sekian ya dari aku, semoga bermanfaat :))
sumber



