Sintaksis adalah ilmu bahasa yang membahas frasa, klausa, dan kalimat.
Nah sebelum mengenal apa itu sintaksis, mari kita mengingat-ingat unsur dasar dimulainya suatu wacana :)
Frasa
Kelompok kata yang tidak predikatif yaitu berunsur subjek dan predikat. Frasa tidak boleh melebihi satu fungsi kalimat. Frasa terdiri dari 2 kata atau lebih berada dalam satu fungsi.
Contoh : Bambang sangat rajin (1 frasa)
s p
Berikut ini merupakan jenis-jenis frasa:
- Frasa endosentris
- Frasa endosentri koordinatif (setara)
Kedua unsurnya memiliki kesamaan derajat sehingga dapat diimbuhi kata hubung dan, atau
Contoh:
Kakek (dan,atau) nenek mendaki gunung
Mama (dan, atau) papa menonton televisi
- Frasa endosentris atributif (bertingkat)
Terdapat dua unsur inti dan penjelas (D: inti, M: penjelas)
Contoh:
Kita/pernah mengentut
S M D
Dia/sudah pulang
S M D
- Frasa endosentris atributif (berimbuhan)
Terdapat dua unsur yaitu unsur inti dan unsur penjelas berimbuhan (D: inti, M: penjelas berimbuhan)
Contoh:
Rumah bersalin baru
D M
- Frasa endosentris apositif (keterangan tambahan)
Terdapat keterangan tambahan yang jika dipisahkan akan tetap mempunyai arti yang sama sebelum dipisahkan
Contoh:
Kita, calon orang sukses, rajin
- Frasa eksosentris
Frasa jenis ini tidak mempunyai inti dan ditandai dengan kata depan seperti di, ke, dari.
Contoh:
Kita duduk di kelas
Klausa dan Kalimat
Klausa mempunyai subjek dan predikat dan belum berintonasi akhir
Contoh: Eyang Tandus menjahit
Kalimat minimal mempunyai subjek dan predikat dan sudah berintonasi akhir
Contoh: Eyang Tandus menjahit.
Kalimat Inti dan Luas
Mencari kalimat inti dari suatu kalimat luas dapat dilakukan dengan membuang kata-kata yang tidak perlu dan tidak penting seperti kata hubung dan kata yang ada setelah kata hubung. Jadi, kalimat inti merupakan subjek dan predikat dari kalimat luas.
Contoh:
Eyang Tandus
Kalimat intinya: Eyang Tandus menghujat.




