Selamat datang di Sinau Asik! Temukan info-info unik yang belum pernah kamu ketahui di sini. Untuk teman-teman kelas XII SMA/SMK, selamat atas kelulusan kalian! Perjuangan kalian belum selesai, masih banyak ujian-ujian dalam hidup kita yang harus dihadapi dengan kepala tegak. Ganbatte!

Selasa, 01 Januari 2013

Kembang Api

,
Selamat tahun baru 2013 lagiiiii ^^
Gak kerasa banget tiba-tiba udah ada di hari pertama tahun 2013
Waktu berjalan cepet banget yaaa :)

Tadi pagi nih aku liat kembang api warna-warni bagus banget
Terpesona banget deh sama keindahan kembang apinya
Tapi sekaligus penasaran juga, kenapa harus ada kembang api dan darimana kembang api berasal??? *muka bingung

Akhirnya aku putuskan kalo sekarang bahas kembang api aja deh ya :)
Senengnya dapet, ilmunya juga harus dapet dongssski :*

Kembang api berasal dari China. Sekitar abad ke-9, seorang juru masak yang secara tidak sengaja mencampur tiga bahan bubuk hitam (black powder) yang ada di dapurnya, yaitu garam peter atau KNO3 (kalium nitrat),
belerang (sulfur), dan arang dari kayu (charcoal).Eh ternyata oh ternyata, campuran yang dibuat secara tidak sengaja oleh juru masak tersebut ialah bubuk mesiu yang mudah terbakar. AAAH untung aja uru masaknya gak meledak bersama campurannya -__-


Jika mesiu dimasukkan ke dalam sepotong bambu yang ada sumbunya,kemudian sumbu itu dibakar, maka mesiu itu akan meletus dan mengeluarkan suara ledakan keras. Petasan ini kemudian dipercaya dapat
mengusir roh jahat. Kemudian petasan jenis ini dipakai juga pada perayaan pernikahan, kemenangan perang, peristiwa gerhana bulan, dan upacara-upacara keagamaan. 



Baru pada saat Dinasti Song (960-1279) masyarakat di China mendirikan pabrik petasan. Bahan baku tabung
bambu kemudian diganti dengan gulungan kertas yang kemudian dibungkus kertas merah di bagian luarnya. Petasan ini kemudian menjadi dasar dari pembuatan kembang api, yang lebih menitik- beratkan pada warna-warni
dan bentuk pijar- pijar api di udara.


Indah banget kan kembang api warna-warninya hehe :-D


Meskipun China dipercaya sebagai penemu, namun pembuatan kembang api berkembang pesat di Eropa. Marco Polo membawa serbuk mesiu itu dari China ke Eropa pada abad ke-13. Di Eropa, serbuk petasan dipergunakan untuk keperluan militer, seperti untuk roket,meriam, dan senjata. Italia adalah negara di Eropa pertama yang membuat pabrik kembang api.

Kemudian hari dibedakan antara kembang api dan petasan. Kembang api akan melesat ke udara begitu sumbunya
dibakar, sedangkan petasan hanya mengeluarkan suara ledakan tanpa diiringi pancaran api berwarna-warni.

Pada perkembangannya, para ahli kembang api akhirnya bisa membuat kembang api berwarna- warni, seperti merah, kuning, hijau, dan biru. Warna merah berasal dari strontium dan litium, warna kuning berasal dari natrium,
warna hijau berasal dari barium, dan warna biru dari tembaga. Campuran bahan kimia itu dibentuk ke dalam kubus kecil-kecil yang disebut star. Star inilah yang menentukan warna dan bentuk bila kembang api itu meledak nantinya. Kumpulan star dimasukkan ke dalam silinder yang terbuat dari kertas atau plastik. Kemudian dimasukkan pula bubuk mesiu serta sumbu untuk menyalakannya.

Dengan kemajuan teknologi, kini bentuk kembang api bisa bermacam-macam. Ada yang berbentuk komet, pohon palem, bunga krisan, planet Saturnus, sarang laba-laba, getah pohon, lilin, kotak kue, bintang, air terjun, dengan special effect yang beraneka warna.


Saat ini, produksi dan distribusi kembang api telah melahirkan keterampilan baru bernama pyrotechnics. Keahlian ini merupakan gabungan dari pelajaran kimia dan fisika. Teknik ini dipelajari untuk menjadikan produksi dan distribusi kembang api menjadi tidak membahayakan manusia. Pyrotechnics Guild International Inc menjadi salah satu lembaga terkemuka yang menyelenggarakan kursus memproduksi dan mendistribusikan kembang api secara aman.

Membuat kembang api bewarna-warni sebenarnya tidaklah mudah. Dalam membuatnya diperlukan ilmu fisika dan kimia yang sudah diaplikasikan. Cahaya yang dikeluarkan oleh kembang api secara umum memerlukan zat penghasil oksigen, bahan bakar, pengikat (binder), dan bahan penghasil warna. Ada dua mekanisme utama pembentukan warna dalam kembang api, yaitu incandescence dan luminescence. 

Incandescence adalah cahaya yang dihasilkan dari proses pemanasan. Proses tersebut akan menyebabkan suatu bahan menjadi panas dan menyala. Pada awalnya akan mengeluarkan cahaya inframerah, kemudian berubah menjadi merah, oranye, kuning, dan putih. Perubahan-perubahan warna tersebut terjadi seiiring dengan bertambah panasnya suatu bahan. Jika suhu kembang api dapat dikontrol, nyala dari komponen atau bahan, misalnya arang, dapat dimanipulasi menjadi warna yang kita inginkan. Logam-logam seperti aluminium, magnesium, dan titanium terbakar dengan nyala yang sangat terang sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan suhu kembang api yang pada akhirnya dapat menghasilkan perubahan perubahan warna cahaya kembang api yang sangat menarik. 


Luminiscence adalah cahaya yang dihasilkan menggunakan sumber energi selain panas. Kadang-kadang luminescence disebut juga dengan cahaya dingin karena ia dapat terjadi pada suhu ruang bahkan pada suhu yang lebih rendah. Untuk menghasilkan luminescence, energi diserap oleh elektron suatu atom atau molekul. Hal tersebut menyebabkan elektron berada dalam keadaan tereksitasi dan tidak stabil. Kemudian, ketika elektron kembali ke energi yang lebih rendah, ia akan melepas energi dalam bentuk foton (cahaya). Energi foton tersebut akan menentukan panjang gelombang atau cahaya di keluarkan. 


Barium klorida, yang biasanya dipakai untuk menghasilkan warna hijau, tidak stabil pada suhu ruang. Untuk mengatasi hal tersebut, barium harus dikombinasikan dengan senyawa yang lebih stabil, misalnya klorin. Dalam hal ini, klorin dilepaskan ke dalam panas untuk kemudian bereaksi dengan barium sehingga membentuk barium klorida yang menghasilkan warna hijau. Sebaliknya tembaga klorida (biru) tidak stabil pada suhu tinggi sehingga kembang api perlu didesain untuk tidak terlalu panas tetapi cukup terang untuk di lihat.
Kualitas warna kembang api ditentukan oleh kemurnian bahan yang dipakai. Semakin murni bahannya, maka akan semakin baik pula warna warni yang dihasilkan Komposisi bahan-bahan yang dipakai untuk membuat kembang api juga perlu diperhatikan agar tidak menghasilkan terlalu banyak asap yang dapat menutupi warna-warni yg dipancarkan.

sumber 1
sumber 2
sumber 3

0 komentarmu to “Kembang Api”

Posting Komentar

Untuk kritik, saran, request atau pujian silakan berkomentar kawan :)

 

Sinau Asik Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates